Aspek Dari Informatika
Bobo.id - Perkembangan produk informatika adalah satu bentuk perkembangan Iptek yang memiliki dampak di segala aspek, salah satunya aspek hukum.
Teman-teman akan mendapat pelajaran aspek hukum dari produk informatika di pelajaran Informatika kelas 10.
Apa bentuk aspek hukum dari produk informatika tersebut? Kita bahas bersama-sama, yuk!
Aspek Hukum dari Produk Informatika
Produk informatika memiliki memiliki aspek hukum berdasarkan hak kekayaan intelektual.
Produk informatika merupakan hasil buah pikir (karya intelektual) manusia, seperti halnya buku atau karya lainnya.
Oleh karena itu, produk informatika harus dihargai sebagai salah satu hak kekayaan intelektual.
Salah satu contoh produk informatika adalah perangkat lunak.
Sayangnya, karena bentuknya yang berupa benda digital, perangkat lunak lebih mudah untuk diperoleh melalui cara yang tidak legal/benar secara hukum, atau dengan istilah umumnya ialah melalui pembajakan.
Padahal, pembajakan perangkat lunak itu adalah tindakan melawan hukum karena menyalahi aturan hak cipta, lo.
Lisensi Produk Informatika
Baca Juga: Aspek Ekonomi dari Perkembangan Produk Teknologi Informatika
Dirangkum dari buku Informatika kelas 10 Kemendikbud, kita harus memperhatikan ada tidaknya lisensi ketika membeli atau menggunakan suatu produk informatika.
Untuk dapat memahami hal-hal yang boleh/tidak boleh dilakukan terhadap suatu perangkat lunak, kita perlu melihat jenis lisensi apa yang disediakan oleh pembuat perangkat lunak tersebut.
Lisensi perangkat lunak mencakup izin, hak, dan pembatasan yang diberlakukan atas perangkat lunak, baik berupa suatu komponen atau program berdiri sendiri.
Penggunaan suatu perangkat lunak tanpa lisensi dapat dianggap pelanggaran atas hak eksklusif pemilik menurut hukum hak cipta atau, kadang, paten dan dapat membuat pemilik menuntut pelanggarnya.
Dalam suatu lisensi, pengguna produk informatika diizinkan untuk menggunakan perangkat lunak berlisensi sesuai dengan persyaratan khusus dalam lisensi.
Pelanggaran persyaratan lisensi akan membuat pengguna dapat dituntut oleh pecipta perangkat lunak, teman-teman.
Jenis-Jenis Lisensi Produk Informatika
Berikut ini adalah jenis-jenis lisensi produk informatika:
Lisensi komersial adalah lisensi yang bersifat paling restriktif (mengikat).
Sesuai namanya, lisensi ini biasanya diterapkan untuk perangkat lunak yang berbayar.
Baca Juga: Sistem Informasi: Penjelasan, Cara Kerja, Fungsi, dan Contohnya
Pengguna hanya diperbolehkan menggunakan perangkat lunak setelah membayar suatu harga tertentu kepada pembuat perangkat lunak.
Sebagian perangkat lunak mungkin disediakan secara gratis, dan dapat diunduh serta di-install dari sebuah sumber tertentu yang disediakan oleh penggunanya.
Meskipun perangkat lunak tersebut disediakan secara gratis, bukan berarti tidak ada batasan yang diatur dalam lisensinya.
Pengguna tidak boleh melanggar ketentuan lisensi, misalnya menggandakan perangkat lunak tanpa izin.
c. Lisensi Open Source
Lisensi open source adalah lisensi yang memperbolehkan pengguna untuk tidak hanya menggunakan perangkat lunak tersebut.
Tetapi juga untuk melihat, mengubah dan mendistribusikan kode sumber program yang digunakan untuk membuat perangkat lunak tersebut.
Tujuan lisensi open source adalah kolaborasi ahli perangkat lunak dalam bekerja sama menciptakan program mutahir dari sumber yang sama.
d. Lisensi Domain Publik
Lisensi adalah jenis lisensi di mana semua hak cipta terhadap perangkat lunak telah dilepaskan (oleh si pembuat perangkat lunak).
Baca Juga: Penjelasan Sistem Komputer: Hardware, Software, dan Brainware
Sehingga kepemilikan perangkat lunak tersebut diberikan kepada masyarakat umum.
Setiap orang diperbolehkan untuk menggunakan, menggandakan, dan mendistribusikan ulang, ataupun mengubah kode programnya tanpa ada batasan.
Contoh Pelanggaran Lisensi Hukum Produk Informatika
Dari empat jenis lisensi di atas, lisensi yang banyak dilanggar adalah lisensi komersil.
Banyak sekali perangkat lunak bajakan yang bisa kita temukan dan di-download bebas di internet.
Contohnya adalah program Microsoft Office bajakan, game bajakan, dan aplikasi bajakan lainnya.
Meski dianggap wajar dan banyak tersedia di internet, hal ini tidak boleh teman-teman lakukan, ya!
Menggunakan produk informatika bajakan adalah tindakan tercela yang melanggar hukum.
Selain itu, men-download dan menggunakan produk bajakan berisiko tinggi terhadap serangan malware dan virus komputer yang bisa mengancam keamanan siber kita.
Sebab, banyak produk informatika bajakan yang sengaja disertai program berbahaya yang tidak terdeketksi.
Oleh sebab itu, gunakan produk informatika yang original, ber-lisensi, dan memiliki perlindungan hukum, ya, teman-teman.
Sumber: Informatika Kelas X. Musthofa, dkk. 2021. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Baca Juga: Aplikasi Perkantoran: Jenis-Jenis dan Bentuk Integrasi Konten
Apa saja cakupan lisensi produk informatika?
Petunjuk: cek di halaman 2!
Lihat juga video ini, yuk!
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Wajib Tahu! Ini Rumus Dasar Microsoft Excel untuk Mengolah Data
tirto.id - Dalam ilmu informatika, terdapat istilah produk informatika yang berarti hasil dari informatika itu sendiri. Produk tersebut ternyata diciptakan dengan meliputi dua aspek, yakni aspek ekonomi dan aspek hukum.
Mengutip catatan The University of Edinsburgh, dijelaskan bahwa informatika merupakan studi struktur perilaku dan interaksi dalam sistem komputasi.
Dengan begitu, studi ini memuat prinsip perancangan serta pengembangan melalui pemikiran komputasional.
Pemikiran tersebut kerap diistilahkan “berpikir komputasional” atau “computational thinking”. Sementara itu, produk hasil olahannya disebut produk informatika.
Sebagai suatu produk, terdapat nilai atau aspek ekonomi yang terkandung di dalamnya. Selain itu, ada juga aspek lain dari produk informatika berupa hukum.
Lalu, apa saja aspek ekonomi dan hukum produk informatika?
Aspek Hukum Produk Informatika
Pada aspek sebelumnya, kebanyakan produk informatika dijelaskan lewat barang atau perusahaan yang memang menggunakan sistem komputasi.
Berbeda dengan ekonomi, aspek hukum lebih mengacu pada hak hukum produk sebagai kepemilikan individu atau kelompok tertentu.
Dengan begitu, ada landasan hukum yang melarang suatu produk informatika dibagikan secara cuma-cuma. Pelanggaran ini paling banyak terjadi di produk perangkat lunak yang dengan mudah diakses.
Namun, hak kepemilikan tetap harus dilihat sebagai aspek hukum produk informatika. Peraturan ini memberitahukan perihal izin, hak, serta pembatasan atas suatu software.
Kepemilikan suatu produk ini diistilahkan sebagai lisensi. Sementara itu, ada sejumlah jenis lisensi hukum produk informatika. Berikut daftarnya:
Mengatur tentang kepemilikan suatu produk yang sifatnya mengikat. Pengguna hanya boleh menggunakan setelah membayar dan tidak boleh menyebarkannya secara sembarangan. Contohnya seperti sistem operasi dan berbagai aplikasi pengolah lainnya.
Pengaturan ini memperbolehkan orang-orang untuk memperoleh suatu produk secara gratis. Akan tetapi, tetap ada beberapa kebijakan lain yang biasanya harus dipegang teguh pengguna. Contoh peraturannya adalah tidak membagikan ke orang lain (jika ingin memperolehnya harus lewat sumber pertama).
Berbeda dari dua lisensi sebelumnya, lisensi ini lebih bersifat terbuka lantaran siapa pun boleh mengakses, mengedit, mengubah, dan menyebarkannya ke orang lain.
4. Lisensi Domain Publik
Pada lisensi ini, pembuat produk memang sengaja memberikan produknya kepada orang-orang. Hampir sama dengan lisensi umum, orang bebas menyebarkan dan menggunakan produk tersebut.
Tujuh Aspek Praktika Informatika Itu Adalah Seperti Berikut
%PDF-1.7 %âãÏÓ 87 0 obj <> endobj 106 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<82E1EC905452679C3D770AB35FC242A8>]/Index[87 33]/Info 86 0 R/Length 92/Prev 114459/Root 88 0 R/Size 120/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream hŞbbd``b`ş$ü�ã^ Á"$˜l@E ‚ D\/@Ärá"ø@Ä Á5H8l¶ VP=È(u�Qk˜��Œg`$ƒøÏ8ã+@€ Óê7 endstream endobj startxref 0 %%EOF 119 0 obj <>stream hŞb```a``r‘"Ë@(Æ Äš²JŒt>00d´·€Ô(M ;¶C©g�˜vœ%pÒ�ë,A]w=s²::X€D3u40p ±HÍ, �c`\• ¶’�A,²—�Ÿ��·„û‡v€Ç‚¶FÑÆW¬Bœ.ü;æ–ß;÷õÅC†,ÛÌ<’ .U``\H3Ñ^ ÌÀ¸/ÂgX` ¶V5· endstream endobj 88 0 obj <> endobj 89 0 obj <> endobj 90 0 obj <>stream hŞÔVmOÛ0ş+ş�ªØç×H¨-tc¶Ñ�*>„6*ÑJÃÚ ±¿;'iã¦tÛT¥±Ï绋ı
UndergraduateScienceEngineering
Ergonomic design focuses on creating products that are comfortable, safe, and efficient for users. It considers human factors like body mechanics and user interface to optimize the user experience.
Aspek Ekonomi Produk Informatika
Dalam aspek ekonomi, produk informatika mengalami perkembangan yang signifikan mulai dari penemuan pertama komputer.
Seiring waktu berjalan, nyatanya teknologi yang memanfaatkan ilmu informatika juga kian bertambah.
Sebut saja salah satunya komputer, produk ini awalnya diciptakan dengan berbagai macam kekurangan.
Sekarang, komputer sudah banyak varian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu yang dibuat demi menyamankan konsumen/pengguna.
Selain komputer, kita juga bisa melihat contoh aspek ekonomi produk informatika dari Smartphone. Bukan hanya sekadar untuk komunikasi, perkembangannya jauh melampaui itu.
Berkat perkembangan tersebut, sekarang kita dapat menggunakan HP untuk bermain game, memperoleh informasi, membaca berita, buku, komik, hingga untuk sarana bertransaksi.
Mengutip catatan Mushthofa dkk. dalam Informatika (2021, hlm. 202), ada lima perusahaan berbasis teknologi informasi yang bernama Apple, Alphabet, Microsoft, Amazon, dan Tencent. Kelimanya sama-sama bergerak sebagai produk informatika hasil olahan ilmu komputasi.
Sebut saja Amazon sebagai salah satu contoh produknya. Perusahaan ini memberikan akses kepada orang-orang di seluruh dunia ketika ingin berbelanja.
Dengan begitu, konsumen akan dipermudah melalui sistem komputasi yang ditawarkan informatika.
Lalu, bagaimana dengan aspek hukumnya?